Ketombe Membandel Bisa Jadi Tanda Dermatitis – Dermatitis seboroik kepala adalah salah satu masalah kulit yang cukup umum terjadi pada banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan munculnya ketombe, rasa gatal, hingga peradangan ringan di kulit kepala. Meski tidak berbahaya, dermatitis seboroik bisa sangat mengganggu penampilan dan kenyamanan sehari-hari. Agar lebih memahami kondisi ini, mari kita bahas penyebab, gejala, serta cara menanganinya dengan tepat.
Penyebab Dermatitis Seboroik Kepala
Dermatitis seboroik biasanya dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
Pertumbuhan berlebih jamur Malassezia
Jamur ini hidup secara alami di kulit kepala. Namun, jika pertumbuhannya berlebihan, dapat memicu peradangan dan ketombe.
Produksi minyak berlebih
Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif menghasilkan sebum berlebih. Kondisi ini menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan jamur.
Baca Juga : Batuk Tak Kunjung Sembuh Hindari Makanan Ini Agar Cepat Pulih
Faktor genetik dan hormonal
Perubahan hormon, misalnya saat masa pubertas atau stres, juga dapat memperburuk kondisi dermatitis seboroik.
Sistem imun yang melemah
Orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan mengalami peradangan kulit, termasuk dermatitis seboroik.
Selain itu, cuaca dingin, stres, hingga penggunaan produk perawatan rambut tertentu bisa memperparah gejala.
Gejala Dermatitis Seboroik Kepala
Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga cukup parah. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:
Kulit kepala terasa gatal dan kering.
Muncul serpihan putih atau kuning (ketombe) di rambut dan bahu.
Kulit kepala tampak berminyak namun bersisik.
Terkadang muncul kemerahan atau peradangan ringan.
Gejala ini biasanya muncul secara kronis, bisa membaik lalu kambuh kembali, terutama saat kondisi tubuh lelah atau stres.
Cara Menangani Dermatitis Seboroik Kepala
Penanganan dermatitis seboroik kepala bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik menggunakan perawatan rumah maupun bantuan medis. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:
Gunakan sampo khusus antiketombe
Sampo yang mengandung zinc pyrithione, ketoconazole, selenium sulfide, atau tar batubara dapat membantu mengurangi jamur dan minyak berlebih.
Jaga kebersihan kulit kepala
Keramas secara teratur sangat penting untuk mencegah penumpukan minyak dan sel kulit mati.
Kurangi stres
Stres dapat memicu kambuhnya dermatitis seboroik. Melakukan relaksasi, olahraga, dan tidur cukup bisa membantu menjaga kesehatan kulit kepala.
Hindari produk perawatan rambut yang keras
Produk dengan alkohol tinggi atau bahan kimia kuat dapat membuat kulit kepala semakin iritasi.
Jika gejala tidak membaik dengan perawatan mandiri, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit. Dokter mungkin akan memberikan obat topikal berupa krim kortikosteroid ringan atau sampo resep khusus.
Kesimpulan
Dermatitis seboroik kepala memang tidak berbahaya, namun bisa sangat mengganggu. Mengetahui penyebab, gejala, serta cara menanganinya adalah langkah penting untuk mengontrol kondisi ini. Dengan perawatan yang tepat dan pola hidup sehat, kulit kepala dapat kembali nyaman dan terbebas dari ketombe yang mengganggu.